http://agen888.com/simpan/agen150x600.gif
ads

Cara Penanganan Infeksi HIV dan AIDS

http://www.pokeracademy.co.uk/wp-content/uploads/2009/10/250x250.gif http://www.pokeracademy.co.uk/wp-content/uploads/2009/10/250x250.gif

Ketika diagnosis sudah ditegakkan dan obat-obatan mulai diberikan, sejak itu pula komunikasi dengan dokter harus tetap terjaga. Menurut Babafemi 0 Taiwo, MBBS, asisten profesor di Divisi Penyakit Infeksi, Northwestern University's Feinberg School of Medicine, Chicago, "Adalah tugas kami untuk mengedukasi pasien sebelum mengonsumsi obat-obatan. Dan tentu saja mencari masalah yang bisa muncul serta mencegah terjadinya peningkatan penyakit."

Perjuangan melawan HIV dan AIDS tampaknya masih akan sangat panjang. Kendati secara global jumlah infeksi baru HIV turun 20 persen, kemenangan belum ada di tangan kita. Menurut data UNAIDS, lembaga PBB yang menangani AIDS, dari 100 orang yang mendapatkan perawatan HIV/AIDS, terdapat 200 kasus infeksi baru.

Angka infeksi di Tanah Air juga masih jauh dari menggembirakan. Hingga September 2010 tercatat 22.726 orang dengan AIDS. Dilihat dari proporsi usia, kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur paling produktif, yakni 20-29 tahun, disusul dengan kelompok umur 30-39 tahun. Jika dilihat dari masa penularan, ini berarti rata-rata mereka terinfeksi HIV sejak usia remaja.

Pada masa-masa ini pula ODHA dapat bertanya tentang segala hal tentang penyakit, pengobatan, termasuk efek samping yang mungkin terjadi. Sejumlah perkumpulan atau organisasi yang bergerak dalam HIV/AIDS juga bisa dimintai informasi. Komunikasi dengan petugas kesehatan harus terjaga agar pengobatan berjalan dengan baik, termasuk mengelola komplikasi HIV yang mungkin saja terjadi.

Berikut sejumlah cara dapat dilakukan guna membantu menurunkan risiko komplikasi HIV

1. Konsumsi obat sesuai dengan aturan.
2. Cegah terjadinya interaksi antarobat. Ceritakan kepada dokter atas semua obat yang dikonsumsi, termasuk obat bebas dan suplemen.
3. Deteksi komplikasi. Dokter dapat mendeteksi sejumlah komplikasi yang sering terjadi pada ODHA.
4. Bergaya hidup sehat. Sudah bisa mengelola HIV dengan baik tetapi masih merokok, tidak berolahraga, dan pola makan kacau, siap-siaplah dengan penyakit lain. "Lanjutkan saja merokoknya dan tidak perlu konsumsi obat lagi. Karena pada tahap ini, Anda lebih cepat meninggal karena kanker atau serangan jantung ketimbang HIV. Makanya, segera perbaiki gaya hidup!" kata Taiwo.

Jika aturan pengobatan dipenuhi, bagi sejumlah pasien, kondisi mereka bisa mendekati orang yang tidak terinfeksi HIV. Harapan hidup pun kian membaik. Konsumsi makanan yang baik juga menjadi kunci dalam mempertahankan kekuatan, energi, dan sistem imunitas tubuh. Tambahan lagi, karena HIV menekan imunitas, keamanan pangan dan higienitas penting diperhatikan dalam pencegahan infeksi.

Mual, muntah, dan diare merupakan kondisi yang biasa terjadi pada ODHA serta pengobatannya. Efek samping ini bisa membuat tubuh kehilangan zat gizi dan juga mengalami dehidrasi.

Terakhir, kalau sudah didiagnosis HIV, segera informasikan kepada pasangan seksual Anda. Apabila Anda HIV positif, sedangkan pasangan HIV negatif, Anda tetap bisa melakukan aktivitas seksual secara aman. Hanya saja, memang diperlukan komunikasi serta mencari langkah terbaik untuk mengurangi risiko transmisi HIV. Salah satunya adalah dengan menggunakan kondom. Upaya menurunkan epidemi AIDS merupakan salah satu target MDG's, dengan salah satu indikatornya meningkatkan penggunaan kondom hingga 65 persen, dari sekarang ini yang baru 30 persen.

Sumber: http://akudansekitar.blogspot.com/2010/12/cara-penanganan-infeksi-hiv-dan-aids.html


ads ads


KOTAK KOMENTAR
Kalau Komentar FACEBOOK tidak muncul
Tekan F5 di keyboard kamu

Artikel Terkait

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 menjelma is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot Published by Template Blogger