Para politikus Irak mencatat kemajuan besar dalam upaya membentuk pemerintahan baru, meski terjadi kekacauan di parlemen, yang mengancam masa depan perjanjian pembagian kekuasaan.
Perdana menteri saat ini, Nouri al Maliki, diminta oleh presiden yang kembali terpilih, Jalal Talabani, untuk tetap menduduki posisinya dan membentuk pemerintahan baru.
Perkembangan baru ini muncul setelah terjadi kebuntuan perundingan politik selama beberapa bulan.
Namun, aliansi Suni utama yang selama ini mendukung pemerintah, yang dipimpin mantan Perdana Menteri Iyad Allawi, meninggalkan sidang di parlemen, setelah menuduh Maliki melanggar kesepakatan berbagi kekuasaan.
Mereka mengatakan Maliki tidak ingin mengangkat kembali empat tokoh Sunni, yang sebelumnya dilarang aktif berpolitik karena diduga memiliki kaitan dengan organisasi Saddam Hussein, Partai Baath.
"Kami memboikot sidang parlemen untuk menunjukkan niat baik kepada pihak-pihak lain, tapi mereka menikam kami dari belakang," kata Saleh al Mutlak, salah seorang tokoh Sunni yang dilarang.
"Kami tidak akan kembali masuk parlemen tanpa jaminan internasional."
Maliki memiliki waktu satu bulan untuk membujuk Allawi kembali mendukung dan bergabung dengan pemerintah.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2010/11/12/181329/39/6/Maliki-Kembali-Duduki-Posisi-PM-Irak

Kalau Komentar FACEBOOK tidak muncul
Tekan F5 di keyboard kamu