Tiga pemuda ini tidak menyangka akan hidup terapung-apung ditengah laut selama 50 hari. Untung saja ada kapal pukat ikan yang lewat sehingga mereka bisa selamat.
Kejadian ini bermula ketika ketiga pemuda berasal dari Selandia Baru, Samuel Pelesa, Filo-Filo dan Edward Nasau yang masih berumur belasan tahun, berangkat dari pulau asal mereka pada tanggal 5 oktober menuju ke pulau tetangga. Tanpa di duga mesin mereka rusak dan mereka tak bisa mengendalikan perahu sehingga terombang-ambing di lautan.
Keluarga mereka khawatir karena ketiga pemuda ini tidak sampai pulau tetangga dan akhirnya melaporkan mereka hilang. AU Selandia Baru langsung mengadakan pencarian di laut. Sayangnya ketika diadakan pencarian tidak ada tanda-tanda perahu kecil itu ditemukan.
Sementara itu ketiga pemuda ini berjuang hidup ditengah laut. Mereka mengandalkan air hujan yang tertapung dikapal mereka, untung saja kapal itu berupa alumunium dengan panjang 3,5 meter. Sedangkan untuk makan mereka menangkap ikan dan juga burung camar yang mendarat di perahu.
Setelah hanyut 1300 km dari tempat berangkat, Tokelau. Sebuah kapal Pukat ikan melintas di sekitar perahu ketiga pemuda tersebut. Ketika itu, Kapal pukat ikan tersebut melihat perahu kecil yang terombang-ambing dan setelah didekati ternyata ada tiga pemuda yang melambaikan tangan.
Saat ditemukan, Tai Fredricsen kelasi kelas satu kapal pukat ikan tersebut mengatakan bahwa ketiganya dalam keadaan memprihatinkan kurang gizi, dehidrasi tinggi, terbakar matahari parah. Mereka juga berada jauh dari rute pelayaran komersial normal.
Sumber: http://ogahnice.blogspot.com/2010/11/wow-tiga-remaja-terapung-di-laut-50.html
Kalau Komentar FACEBOOK tidak muncul
Tekan F5 di keyboard kamu