LOS ANGELES- BMW tampaknya tak hanya ingin dikenal dengan produk sedan mewah. Kini, salah satu mereka mewah ini ingin menancapkan diri sebagai pembuat SUV berkualitas.
Setelah sukses dengan X1, X3, X5 serta X6, kini produsen mobil asal Jerman tersebut berencana untuk menambah variannya dengan menghadirkan SUV X7.
Rencananya, proyek BMW X5 yang sempat tertunda pada 2008, akibat krisis ekonomi yang melanda hampir seluruh pebrikan mobil tersebut, akan menggunakan platform dari BMW seri 7 sedan.
Seperti dikutip dari Autoevolution, Minggu (14/11) BMW akan menyasar pasar SUV, di Amerika Serikat.
Karena saat ini sedang terjadi pemulihan ekonomi yang cepat di Amerika Utara, sehingga membuka peluang pasar baru untuk menjadi pesaing Chevy Tahoe, Suburban, Yukon, dan Escalade.
Sebenarnya, rencana asli untuk membangun X7 sudah ada sejak 2008, namun karena krisis ekonomi. BMW akhirnya lebih memilih memproduksi kendaraan yang lebih efisien.
Kini, produsen mobil Bavaria melihat permintaan yang kuat untuk produknya tidak hanya datang dari AS, tetapi juga dari pasar berkembang seperti China dan India.
Bahkan lembaga riset Bernstein Penelitian memperkirakan bahwa 50% dari laba usaha BMW berasal dari Cina.
Namun hingga saat ini belum diketahui secara pasti perihal kepastian waktu mulai kapan BMW akan memproduksi mobil tersebut.
Setelah sukses dengan X1, X3, X5 serta X6, kini produsen mobil asal Jerman tersebut berencana untuk menambah variannya dengan menghadirkan SUV X7.
Rencananya, proyek BMW X5 yang sempat tertunda pada 2008, akibat krisis ekonomi yang melanda hampir seluruh pebrikan mobil tersebut, akan menggunakan platform dari BMW seri 7 sedan.
Seperti dikutip dari Autoevolution, Minggu (14/11) BMW akan menyasar pasar SUV, di Amerika Serikat.
Karena saat ini sedang terjadi pemulihan ekonomi yang cepat di Amerika Utara, sehingga membuka peluang pasar baru untuk menjadi pesaing Chevy Tahoe, Suburban, Yukon, dan Escalade.
Sebenarnya, rencana asli untuk membangun X7 sudah ada sejak 2008, namun karena krisis ekonomi. BMW akhirnya lebih memilih memproduksi kendaraan yang lebih efisien.
Kini, produsen mobil Bavaria melihat permintaan yang kuat untuk produknya tidak hanya datang dari AS, tetapi juga dari pasar berkembang seperti China dan India.
Bahkan lembaga riset Bernstein Penelitian memperkirakan bahwa 50% dari laba usaha BMW berasal dari Cina.
Namun hingga saat ini belum diketahui secara pasti perihal kepastian waktu mulai kapan BMW akan memproduksi mobil tersebut.
Kalau Komentar FACEBOOK tidak muncul
Tekan F5 di keyboard kamu
