Gara-Gara Facebook, Siswa SMA Bunuh Diri
Sumber .:. http://news.okezone.com/read/2009/07/19/1/240231/gara-gara-facebook-siswa-sma-bunuh-diri
Sumber .:. http://news.okezone.com/read/2009/07/19/1/240231/gara-gara-facebook-siswa-sma-bunuh-diri
GRESIK - Gara-gara Facebook, seorang pelajar SMA gantung diri. Achmad Idris (16), siswa kelas 1 SMA itu ditemukan dalam posisi gantung diri di salah satu kandang kambing milik keluarganya di Desa Sidojangkung, Menganti, Gresik, sekira pukul 04.30 WIB.
Berdasar laporan polisi, Minggu (19/7/2009), korban diduga kecewa berat karena dibelikan telepon genggam (HP) tidak sesuai dengan harapannya. Ceritanya, sebelum ditemukan tewas gantung diri, korban minta dibelikan HP kepada ibunya, Juliyah. Namun, HP merek Nokia seharga Rp800 ribu itu ditolak karena tidak memiliki fitur jejaring sosial facebook. Dia meminta HP itu dikembalikan, namun ibunya menolak. Penolakan ini berbuntut kenekatan korban melakukan bunuh diri.
"Korban bunuh diri dengan menggunakan seutas tali sepanjang tiga meter di atas kandang kambing. Setelah kami turunkan, korban dibawa ke RSUD Ibnu Sina untuk diautopsi," imbuh Kapolsek Menganti AKP Saibani saat dikonfirmasi wartawan.
Sekitar pukul 06.00 WIB, Polsek Menganti kembali menerima laporan bunuh diri. Muali (25), warga Desa Desa Kepatihan, Menganti, ditemukan tak bernyawa di pinggir rel KA di Desa Glintung, Menganti.
Mayat korban dalam kondisi luka parah di bagian kepala, kaki dan punggung. Mayat ditemukan pertama kali oleh Oyek (28), warga setempat. Saat itu, Oyek sedang berangkat menuju sawah yang ada di seberang rel KA. Ketika berjalan menyeberangi rel, dia melihat sesosok mayat yang sebagian tubuhnya tidak utuh lagi.
Temuan itu dilaporkan ke polisi dan langsung dilakukan evakuasi. Berdasarkan pemeriksaan, korban diduga tertabrak KA yang melaju dari arah Timur ke arah Barat. "Berdasarkan informasi, korban mengalami gangguan jiwa. Untuk memastikan penyebab kematiannya, kami bawa mayatnya ke RSUD Ibnu Sina untuk dilakukan otopsi," pungkas Saibani. (Ashadi Iksan /Koran SI/teb)
Berdasar laporan polisi, Minggu (19/7/2009), korban diduga kecewa berat karena dibelikan telepon genggam (HP) tidak sesuai dengan harapannya. Ceritanya, sebelum ditemukan tewas gantung diri, korban minta dibelikan HP kepada ibunya, Juliyah. Namun, HP merek Nokia seharga Rp800 ribu itu ditolak karena tidak memiliki fitur jejaring sosial facebook. Dia meminta HP itu dikembalikan, namun ibunya menolak. Penolakan ini berbuntut kenekatan korban melakukan bunuh diri.
"Korban bunuh diri dengan menggunakan seutas tali sepanjang tiga meter di atas kandang kambing. Setelah kami turunkan, korban dibawa ke RSUD Ibnu Sina untuk diautopsi," imbuh Kapolsek Menganti AKP Saibani saat dikonfirmasi wartawan.
Sekitar pukul 06.00 WIB, Polsek Menganti kembali menerima laporan bunuh diri. Muali (25), warga Desa Desa Kepatihan, Menganti, ditemukan tak bernyawa di pinggir rel KA di Desa Glintung, Menganti.
Mayat korban dalam kondisi luka parah di bagian kepala, kaki dan punggung. Mayat ditemukan pertama kali oleh Oyek (28), warga setempat. Saat itu, Oyek sedang berangkat menuju sawah yang ada di seberang rel KA. Ketika berjalan menyeberangi rel, dia melihat sesosok mayat yang sebagian tubuhnya tidak utuh lagi.
Temuan itu dilaporkan ke polisi dan langsung dilakukan evakuasi. Berdasarkan pemeriksaan, korban diduga tertabrak KA yang melaju dari arah Timur ke arah Barat. "Berdasarkan informasi, korban mengalami gangguan jiwa. Untuk memastikan penyebab kematiannya, kami bawa mayatnya ke RSUD Ibnu Sina untuk dilakukan otopsi," pungkas Saibani. (Ashadi Iksan /Koran SI/teb)